Jalan Iskandarsyah Raya No. 105,
Melawai, Kebayoran Baru
WA Hanya Chat (Jam Kerja)
0812 9199 6680
Telepon (24 Jam)
021 - 726 4856
Instagram
@puskesmaskebayoranbaru
Puskesmas Kebayoran Baru mencatat 10 penyakit paling umum yang didiagnosis selama periode Januari - September 2023. Ketiga penyakit terbanyak adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), Hipertensi, dan Flu (Influenza).
ISPA
ISPA adalah infeksi yang menyerang saluran pernapasan bagian atas dan bawah. ISPA dapat disebabkan oleh berbagai macam bakteri, virus, atau jamur. Gejala ISPA yang umum terjadi antara lain batuk, pilek, demam, dan sesak napas.
Hipertensi
Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah di arteri terlalu tinggi. Tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada jantung, otak, ginjal, dan organ lainnya. Gejala hipertensi yang umum terjadi antara lain sakit kepala, pusing, kelelahan, dan sesak napas.
Flu
Flu adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Flu dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan ISPA, seperti batuk, pilek, demam, dan sesak napas. Namun, flu juga dapat menyebabkan gejala yang lebih parah, seperti nyeri otot, sakit kepala, dan kelelahan.
ISPA, hipertensi, dan flu adalah penyakit yang dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat. Untuk mencegah ISPA, dapat dilakukan dengan rutin mencuci tangan, menjaga kebersihan lingkungan, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Untuk mencegah hipertensi, dapat dilakukan dengan menjaga pola makan, rutin berolahraga, dan mengontrol stres. Untuk mencegah flu, dapat dilakukan dengan vaksinasi dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Puskesmas Kebayoran Baru terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat tentang cara mencegah penularan penyakit.
Puskesmas Kebayoran Baru telah mencatat tren kunjungan pasien dan rujukan selama periode Januari-September 2023. Berdasarkan data yang tersedia, dapat dilihat bahwa kunjungan pasien mengalami peningkatan secara bertahap dari bulan ke bulan, kecuali pada bulan April.
Dari grafik tersebut, dapat dilihat bahwa kunjungan pasien pada bulan Januari mencapai 21.926 orang, kemudian meningkat menjadi 22.732 orang pada bulan Maret, dan terus meningkat hingga mencapai 24.152 orang pada bulan Agustus. Peningkatan kunjungan pasien ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
- Peningkatan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan
- Peningkatan jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kebayoran Baru
Selain kunjungan pasien, Puskesmas Kebayoran Baru juga mencatat tren rujukan pasien selama periode Januari-September 2023. Berdasarkan grafik tersebut, dapat dilihat bahwa rujukan pasien mengalami peningkatan yang signifikan pada bulan Mei dan Juni. Peningkatan rujukan pasien pada bulan Mei dan Juni dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Peningkatan kasus penyakit yang memerlukan penanganan di rumah sakit
- Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya rujukan
- Peningkatan koordinasi antara Puskesmas Kebayoran Baru dengan rumah sakit rujukan
Rasio kunjungan dan rujukan di Puskesmas Kebayoran Baru sebesar 13% masih tergolong rendah. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak pasien yang dapat ditangani di Puskesmas Kebayoran Baru. Untuk meningkatkan rasio ini, Puskesmas Kebayoran Baru perlu melakukan beberapa upaya, antara lain:
- Meningkatkan kapasitas dan kualitas tenaga kesehatan, agar dapat menangani kasus-kasus penyakit yang lebih
kompleks.
- Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan, agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih
optimal.
- Meningkatkan koordinasi dengan rumah sakit rujukan, agar rujukan pasien dilakukan secara tepat dan efisien.
Puskesmas Kebayoran Baru akan terus berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan meningkatkan rasio kunjungan dan rujukan, Puskesmas Kebayoran Baru dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih optimal kepada masyarakat.
Analisis Tren Kunjungan Pasien dan Rujukan di Puskesmas Kebayoran Baru (Januari-Juni 2023)
Periode Januari hingga Juni 2023 di Puskesmas Kebayoran Baru telah mengungkapkan gambaran menarik tentang pola kunjungan pasien dan rujukan. Data menunjukkan bahwa tingkat rujukan mencapai 13,59%, menandakan kepercayaan masyarakat pada layanan medis di sini.
Selama enam bulan terakhir, kami telah melihat:
1. Jumlah Kunjungan Pasien Meningkat: Adanya peningkatan kunjungan pasien ke Puskesmas Kebayoran Baru
menunjukkan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang andal dan komprehensif.
2. Tingkat Rujukan Stabil: Dengan tingkat rujukan sebesar 13,59%, Puskesmas Kebayoran Baru telah berhasil
memberikan pelayanan tingkat pertama yang memadai untuk banyak kasus medis, mengurangi beban
rumah sakit, dan memastikan pasien mendapatkan perawatan yang tepat waktu.
3. Upaya Peningkatan Kualitas Layanan: Kami berterima kasih atas kepercayaan dan dukungan dari masyarakat.
Tim medis dan staf Puskesmas Kebayoran Baru berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan
menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan lebih baik bagi semua.
Terima kasih telah mempercayai kami sebagai mitra kesehatan Anda. Terus dukung dan berpartisipasilah dalam upaya kami untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera
Berikut adalah grafik yang menggambarkan sepuluh penyakit paling umum yang didiagnosis di Puskesmas Kebayoran Baru Periode Januari - Juni 2023. Dari data yang terkumpul, terdapat tiga penyakit yang menonjol sebagai perhatian utama:
1. Hipertensi: Penyakit tekanan darah tinggi yang mempengaruhi banyak orang di berbagai usia. Penting untuk
mengenali dan mengelola hipertensi agar terhindar dari komplikasi yang serius.
2. ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut): Penyakit pernapasan umum yang mencakup flu, pilek, dan infeksi
tenggorokan. Waspada terhadap gejala-gejala ISPA dan jaga kesehatan pernapasan Anda.
3. Flu (Influenza): Penyakit menular yang sering mewabah, gejala-gejala flu dapat menyebabkan ketidaknyamanan
dan bahkan komplikasi pada kelompok rentan. Rajinlah mendapatkan vaksin flu dan praktikkan langkah-langkah
pencegahan.
Mari jaga kesehatan bersama-sama dengan mengenali tiga penyakit ini dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Tetap perhatikan pelayanan kesehatan di Puskesmas Kebayoran Baru untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan komunitas kita
Pelayanan Promosi Kesehatan Kecamatan Kebayoran Baru Tahun 2021 terdiri dari 3 kegiatan yaitu Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar (anak kelas 1 sampai dengan kelas 9 di sekolah minimal satu kali dalam satu tahun ajaran dan usia 7 sampai 15 tahun diluar sekolah), Terbentuknya UKBM dengan adanya Posyandu Mandiri, dan puskesmas yang melaksanakan 6 indikator Germas. Capaian pelayanan kesehatan pada usia pendidikan sekolah dasar sebesar 43,49% dari target 100%. Tidak tercapainya program ini dikarenakan masa pandemi dimana sekolah menggunakan sistem Pembelajaran Jarak Jauh dengan online, alternatif kegiatan menggunakan google form ternyata kurang efektif dalam meningkatkan capaian. Capaian tertinggi di Kelurahan Melawai (Puskesmas Kecamatan) sebesar 329,3% karena menjaring siswa dari seluruh wilayah saat vaksinasi dan terendah di Kelurahan Cipete Utara (20%). Sedangkan untuk indikator UKBM posyandu mandiri, seluruh kelurahan memiliki posyandu mandiri, sehingga capaian 100%. Untuk indikator puskesmas yang melaksanakan 6 indikator Germas mencapai 100% didukung dengan adanya penyediaan buah bagi karyawan dan pengunjung, senam, dan juga posbindu bagi karyawan. Secara keseluruhan capaian untuk upaya pelayanan promosi kesehatan sebesar 81,16% (kategori cukup). Terdapat kenaikan sebesar 19,2% dibanding capaian tahun 2020 (61,97%) dikarenakan tahun 2021 ada kegiatan vaksinasi covid-19 pada remaja yang dimanfaatkan juga untuk melakukan pelayanan kesehatan usia sekolah (skrining) serta kegiatann Germas dalam gedung yang didukung dangan anggaran DAK.
Penilaian program kesehatan lingkungan terdiri dari 3 kegiatan, dengan capaian rata-rata sebesar 116,8%. Target yang digunakan mengikuti target Renstra Dinas Kesehatan. Untuk indikator tempat-tempat umum yang memenuhi syarat mencapai 116%, tempat pengolahan makanan yang memenuhi syarat mencapai 133,7%, dan kelurahan yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat sebesar 100%, dimana seluruh kelurahan sudah melakukan proses sosialisasi, pemicuan, dan penentuan natural leaders.
Program Kesehatan keluarga mencakup program Kesehatan Ibu, Kesehatan Anak, dan Keluarga Berencana (KB). Program Kesehatan Ibu mencapai rata-rata 87,4%. Program yang tidak mencapai target adalah program keluarga berencana (KB) yaitu persentase PUS yang menggunakan KB pasca persalinan sebesar 11,5%. Rendahnya capaian KB pasca persalinan ini dikarenakan saat pandemi kunjungan pelayanan KB dan persalinan di rumah bersalin menurun.
Program Gizi yang diukur adalah remaja putri yang mendapatkan tablet tambah darah, bayi usia 0-6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif, dan juga anak balita kurus yang mendapatkan makanan tambahan dengan capaian rata-rata sebesar 75,9%. Indikator yang tidak tercapai adalah cakupan remaja putri yang mendapatkan TTD (53,3%) dikarenakan saat pandemi sekolah melakukan pembelajaran jarak jauh, sehingga pembagian dan pemantauan minum TTD tidak berjalan maksimal. Dan juga untuk capaian ASI Eksklusif sebesar 75% dikarenakan sebagian ibu menyusui bekerja sehingga tidak bisa memberi ASI secara eksklusif.